•  SMK AL MUSLIM ADAKAN PERAYAAN HARI KARTINI DAN HARI BUMI
  • Alhamdulillah dengan  kreativitas dan ketekunan, ternyata kaleng bekas cat  pun dapat dibuat kembali menjadi barang yang bermanfaat. Membuat sesuatu yang lebih bermanfaat dari barang bekas tentunya kita kenal dengan konsep 3 R, yaitu 3R atau Reuse, Reduce, dan Recycle.
  • SMK Al Muslim Tambun  menyelenggarakan kegiatan workshop lingkungan untuk sekolah-sekolah setingkat SD  yang ada dibeberapa  wilayah  Bekasi.
  • Terik matahari tidak mengurangi antusiasme siswa-siswi SMK Al Muslim Tambun di lapangan Basket, Jum’at / 12 April 2013.

Rabu, 03 April 2013

KOMPOS



 Siswa SD Kreatif  Belajar Pengomposan Bersama SMK Al Muslim

Pupuk kompos dapat diproduksi sendiri dengan cara yang sederhana tanpa harus mengeluarkan biaya. Cukup dengan memanfaatkan sampah organik yang berada di sekitar, sampah organik akan berubah menjadi pupuk kompos yang dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman. Hal inilah yang dipelajari dan dipraktekkan siswa-siswi SD Siswa-siswi SD Binaan SMK Al Muslim yaitu; SDN Tambun 04, SDN Tambun 06, SDN Tambun 08,SDN Setia Darma 02, SDIT AL Amin, SDIT Baitul Halim, SDIT Permata Hati, SDIT An Nadwah dan SD Al Muslim Tambun pada pembelajaran lingkungan hidup yang dilaksanakan pada hari Sabtu  

Puluhan siswa terlihat membawa sampah organik dari halaman sekolah yayasan Al Muslim. Kebanyakan dari anak-anak ini membawa sampah organik dalam bentuk sampah daun. Tidak tanggung-tanggung, beberapa dari anak-anak ini membawa sampah daun dalam jumlah yang lumayan banyak.

Annisa Salwa misalnya, siswa kelas V dari SDIT Permata Hati  ini membawa sampah daun sebanyak satu kantong plastik besar. Banyaknya sampah yang dibawa ini dikarenakan dirinya ingin menjadi siswa yang paling banyak membawa sampah organik. Kemarin, Kak Hafidz menyampaikan , siapa yang membawa sampah organik paling banyak akan mendapatkan hadiah,” ungkap Annisa.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, siswa diajak untuk praktek langsung cara-cara sederhana pembuatan pupuk kompos. Secara bergiliran, siswa memasukkan sampah organik yang mereka bawa dari halaman ke dalam silinder pengomposan. Berbagai pertanyaan terkait pengomposan juga dilontarkan oleh anak-anak ini. Menyenangkan sekali belajar membuat kompos secara langsung.

Materi:
Cara Gampang Membuat Kompos


Kompos definisinya adalah material organik yang sudah didekomposisi dan digunakan sebagai pupuk dan penyubur tanah.  Kompos juga merupakan bahan penting dalam pertanian organik yang sedang in sekarang ini.  Ada beberapa cara membuat kompos: aerob (dengan udara) dan anaerob (tanpa udara), dengan bantuan cacing dll.  Bahan baku kompos bisa dari apa saja asal organik seperti: tumbuhan, kotoran ternak, sampah organik, bahkan kotoran manusia.  Yang kita buat disini adalah cara membuat kompos secara aerob dan bahan bakunya dari
sampah halaman sekolah.

Ada empat hal yang diperlukan dalam membuat kompos, yang sederhananya seperti ini:
1.     Bahan warna hijau.  Bahan warna hijau ini maksudnya yang banyak mengandung Nitrogen (N).  Untuk proyek ini hijauan ini didapat dari sampah dapur, daun-daunan dan rumput dari halaman.
2.     Bahan warna coklat.  Maksudnya Karbon (C) dan biasanya berwana coklat, misalnya: sekam, jerami, gergajian kayu, dedaunan kering, ranting kering, potongan kertas dan kardus.
3.     Kelembaban.
4.     Udara.

Perbandingan bahan hijau dan coklat supaya pengomposan berjalan cepat kira-kira 1:1.  Penyiraman dan membalik-balik kompos dilakukan seminggu sekali.  Kalau proses pengomposan berjalan baik kompos akan bersuhu hangat akibat aktivitas mikroorganisma sehingga pembusukan berjalan cepat.

Untuk komposternya saya memakai
komposter model putar.  Keunggulannya komposter ini tertutup sehingga tidak diganggu tikus, mudah dibolak balik, kompos mudah dikeluarkan dengan sekop dan ukurannya cukup besar.  Sebetulnya semua jenis kontainer bisa digunakan sebagai komposter.  Lebih baik bertutup supaya tidak dikorek-korek tikus, jangan lupa dilubang-lubangi bagian bawah dan sampingnya supaya cairan bisa keluar dan ada udara.  Simpan
di halaman diterik matahari atau teduh sebagian.

Caranya:
1.     Isi komposter dengan sekam 1 kantung (seukuran bantal).
2.     Masukkan kompos yang sudah jadi 1 sekop (untuk inokulan/biakan bakteri) atau tanah kalau tidak ada.
3.     Kalau sudah ada sampah dapurnya dimasukkan saja.
4.     Siram sedikit sampai lembab
5.     Putar komposternya.

Sampah dapur sebaiknya sudah dibilas.  Supaya tidak menambah pemakaian air dan pekerjaan taruh baskom saringan dengan tutupnya di sink /keran cucian piring dan masukkan sampah dapur kesitu.  Otomatis kalau mencuci piring sampah tercuci juga.  Kalau hampir penuh baru masukkan kedalam komposter.

Kalau sampah sudah mulai banyak, tambah lagi sekamnya.  Kalau tidak kompos jadi terlalu berair dan berbau. Isi terus komposter sampai penuh, jangan lupa dibolak balik seminggu sekali.  Kalau sudah penuh putar seminggu sekali, dan panen komposnya kalau warnanya sudah menghitam (kurang lebih dua bulanan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar